Apotek Stasiun – Rasa kesemutan memang berupa gangguan ringan. Tapi jika terjadi disertai nyeri, kram dan rasa terbakar di jari kaki, telapak tangan, tungkai, tangan, lengan, bahkan di sekitar kaki perlu diwaspadai.
Seorang yang mengaku sebagai mahasiswa berasal dari Bali berumur 20 tahun bertanya pada situs meetdoctor.com tentang penyebab terjadinya kesemutan serta tip mengatasinya. Ia mengaku sering kesemutan jika tidak bergerak atau diam yang cukup lama, apalagi saat dirinya berpuasa.
Dr Anthony Evans, seorang Dokter Umum yang mengasuh rubrik tersebut mengatakan, kesemutan merupakan ciri gangguan saraf tepi. Ini dapat diakibatkan masalah pada saraf tepi yang kita senut neuropati perifer.
Pada masa puasa intake semua makanan dikurangi sehingga intake vitamin B yang bersifat neurotropik juga dikurangi. Ia menyarankan untuk mengonsumsi preparat vitamin neurotropik seperti neurobion 5000 1 x 1 setiap pagi dan lihat apakah ada perbaikan.
Ketua Divisi Klinik Neurofisiologi dari Fakultas Kedokteran UI dokter Manfaluthy Hakim kepada life.viva.co.id menguatkan bahwa defisiensi vitamin B banyak terjadi pada mereka yang memiliki gaya hidup tak sehat, seperti kebiasaan merokok, kurang berolahraga, dan minum minuman beralkohol yang dapat mempengaruhi penyerapan vitamin B.
Penting untuk memenuhi asupan vitamin B. Jika Anda merasa makanan dan minuman yang dikonsumsi tak cukup banyak vitamin B, pertimbangkan untuk mengkonsumsi suplemen.
Berikut vitamin B yang dibutuhkan, menurut dr Manfaluthy. Akan lebih baik jika Anda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Vitamin B1
Diketahui hampir 45 persen orang usia lanjut tidak mengonsumsi vitamin B dan berujung pada neuropati atau gangguan saraf. Ketika kondisi ini terjadi, dapat menyebabkan timbulnya rasa menyakitkan pada anggota tubuh, seperti pegal-pegal.
Vitamin B6
Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf dan sistem imun. Vitamin B6 juga berperan penting bagi metabolisme sel darah merah dan pembentukan hemoglobin. Ketika terjadi defiensi vitamin B6, dapat menyebabkan peradangan di kulit, mukosa mulut, lidah, anemia, dan kelainan saraf seperti depresi, kebingungan, dan kejang.
Vitamin B12
Berperan penting untuk pertumbuhan sel dan reproduksi. Vitamin ini memberikan manfaat untuk pembentukan selubung mielin–selubung yang mengelilingi dan melindungi saraf. Fungsinya untuk menyampaikan pesan dari otak ke seluruh tubuh.
Seiring pertambahan usia dan mereka yang mengalami gangguan siskemik, seperti diabetes dan hipertensi sangat memerlukan vitamin B12 ini. Tentunya dengan dosis yang lebih besar. Hal ini karena sebelumnya kemampuan tubuh menyerap vitamin B12 menurun.
Bukan hanya itu, kekurangan vitamin ini juga dapat menyebabkan rusaknya selubung mielin. Sehingga mudah terjadi gangguan saraf, seperti baal, mati rasa, kesemutan, kram, dan kaku.
Waktu tepat
Vitamin B1, B6, dan B12 merupakan sederet vitamin B yang sangat dibutuhkan saraf. Untuk mencegah neuropati atau bagi mereka yang mengalami kekurangan vitamin ini, dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin neurotropik sekali sehari secara teratur.
Bagi yang menjalankan puasa khususnya, Anda cukup mengonsumsi vitamin ini satu tablet pada saat sahur. Karena untuk mencukupi kebutuhan vitamin yang dibutuhkan saraf saat menjalankan puasa, sekaligus mencegah defisiensi vitamin B. (*)