Sariawan Muncul saat Puasa? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi. (Foto: idkesehatan.com)

Ilustrasi. (Foto: idkesehatan.com)

 

Apotek Stasiun – Satu permasalahan mulut yang kerap timbul saat menjalani ibadah Puasa selama satu bulan lamanya adalah sariawan. Bahkan sariawan bisa muncul di beberapa area sekaligus dalam mulut.

Menurut pakar tanaman herbal dr Abrijanto, Puasa sebenarnya bermanfaat untuk tubuh secara keseluruhan. Namun ada bagian-bagian tubuh tertentu yang mendapatkan konsekuensi, salah satunya adalah mulut.

“Di satu sisi Puasa menguntungkan bagi ginjal dan sistem pencernaan karena dibiarkan beristirahat selagi berpuasa. Namun dampaknya mulut lebih mudah sariawan,” ujarnya dalam sebuah talkshow di Jakarta, tahun lalu, sebagaimana dilansir kompas.com.

Munculnya sariawan saat berpuasa sebenarnya adalah akibat melonjaknya populasi bakteri di dalam mulut. Bakteri berkembang biak dengan pesat lantaran mulut tidak mengasup makanan apapun dalam waktu yang relatif lama.

“Saat perut kosong, asam lambung biasanya naik. Pengaruhnya juga bisa dirasakan pada mulut, populasi mikroba dalam mulut meningkat,” jelas Abrijanto.

Mikroba, lanjut dia, lebih menyukai kondisi mulut yang masam. Dengan kondisi seperti itu, mereka dapat berkembangbiak dengan cepat. Ditambah lagi, selagi tidak mengasup makanan dan minuman dalam waktu yang relatif lama, daya tahan tubuh sedikit mengalami penurunan. Lantas bakteri akan lebih mudah memicu peradangan dan timbul lah sariawan.

Dalam kondisi normal, di dalam mulut terdapat sekitar 200 macam mikroba, sehingga ketika seseorang berpuasa dan kurang menjaga kebersihan mulut maka peradangan lebih mudah terjadi.

Peradangan pun tidak hanya terjadi pada mulut yang menimbulkan sariawan, tetapi juga pada tenggorokan. Itulah kenapa saat berpuasa, nyeri tenggorokan juga kerap terjadi.

dr Hendarto N, MARS, SpPD, dari Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat, sebagaimana dikutip okezone.com mengatakan untuk menghindari timbulnya sariawan selama bulan puasa, orang dianjurkan untuk minum lebih banyak air putih pada waktu sahur.

Selain itu, obat-obatan untuk mengobati sariawan juga dapat digunakan asal sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

“Sekarang ini kan banyak larutan. Itu juga bisa,” sambungnya.

Ada pula obat yang secara khusus digunakan untuk mengobati sariawan, seperti obat oles, obat tetes, obat suntik atau pun dalam bentuk tablet dan kapsul.

“Nantinya kalau pencernaan sudah mambaik dan bekerja seperti biasanya, metabolisme tubuh pun akan menjadi lancar dan secara otomatis sariawan yang merupakan sel-sel kulit yang terluka akan hilang dari tubuh dan akan menjadi jaringan sel kulit baru yang menggantikan posisi sebelumnya,” terangnya. (*)

Leave a Reply

*