Bahaya Mengancam Jika Terlalu Lama Tidur saat Puasa

Ilustrasi
Ilustrasi

 

Apotek Stasiun – Puasa tak lantas menghalalkan Anda bermalas-malasan. Jika ada niat menghabiskan waktu dengan tidur sampai waktu berbuka tiba, urungkan segera.

Sebab, itu bisa berbahaya bagi kesehatan, baik fisik maupun mental. Penelitian membuktikan bahwa terlalu banyak tidur sama bahaya dengan tidur kurang. Keduanya sama-sama menumpulkan kemampuan otak.

Itu disimpulkan setelah peneliti dari University of Warwick menguji kesehatan sekitar 9 ribu lansia selama sebulan. Lansia yang usianya 65 hingga 89 tahun, disarankan tidak tidur terlalu lama.

“Jumlah tidur yang kita butuhkan, dan dampaknya terhadap tubuh maupun otak, berubah seiring usia,” kata Dr Michelle Miller, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Daily Mail.

Jika bisa tidur sesuai kebutuhan, penulis penelitian, Profesor Francesco Cappuccio melanjutkan, penurunan mental bisa dicegah. Begitu pula dengan demensia, yang sering jadi masalah lansia.

Miller dan Cappuccio mengakui, tidur enam sampai delapan jam memang penting bagi tubuh dan mental. Namun, ukuran itu optimal untuk usia dewasa muda.

Tidur cukup dapat mencegah obesitas, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Saat tidur, tubuh akan menyingkirkan racun berbahaya yang terakumulasi dari siang.

Namun, pada lansia, tidur yang terlalu lama justru bisa menimbulkan masalah. Peneliti menjelaskan, penyebabnya mungkin kualitas tidur yang berkurang akibat waktu yang terlalu lama. Tidur jadi gelisah.

Sementara itu, tidur gelisah bisa mengganggu memori, mengecilkan otak, juga membuat stres. Penelitian sebelumnya juga pernah menyebut, tidur berlebihan bisa memicu diabetes serta penyakit jantung. (*)

Ludah Berlebih saat Berpuasa, Wajarkah?

Ilustrasi. (Foto: http://assets.kidnesia.com/)
Ilustrasi. (Foto: http://assets.kidnesia.com/)

 

Apotek Stasiun – Meludah adalah persoalan biasa bagi setiap orang. Jika produksi air liur lebih banyak dari biasanya, umumnya merupakan kondisi yang bersifat sementara dan jarang mengindikasikan gangguan kesehatan yang lebih serius.

Sebab kelenjar ludah rata-rata memproduksi sekitar 0.5 liter – 1.5 liter liur per harinya, namun jumlah tersebut biasanya tidak disadari karena proses menelan liur berlangsung hampir tanpa disadari.

Dokter Hafidz, seorang Pengasuh Rubrik Kesehatan pada www.KonsultasiSyariah.com mengatakan, pada saat berpuasa, bisa jadi produksi tersebut berlangsung seperti biasa atau malah cenderung berkurang, namun karena perhatian lebih ke arah mulut dan saluran pencernaan, maka bisa saja dipersepsikan sebagai jumlah liur yang berlebih.

Meskipun demikian, apabila produksi liur tetap dirasakan banyak dan terus menerus dalam jangka waktu lama, maka sebaiknya keluhan tersebut dikonsultasikan dengan dokter untuk melihat ada tidaknya kelainan organ yang mendasarinya.

Di antara penyebab kelebihan produksi liur, yang diistilahkan dengan sialorrhea, adalah penyakit refluks asam lambung (GERD), infeksi di daerah mulut maupun tenggorokan, sariawan, dan kehamilan.

Selain itu kelebihan produksi liur, juga bisa disebabkan oleh penggunaan gigi palsu baru atau yang tidak pas dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti klonazepam dan pilokarpin.

Ada pula sebab lain yang lebih jarang antara lain keracunan zat arsen, bells palsy, TBC, sifilis, dan rabies.

Namun apabila kelebihan liur disebabkan oleh kesulitan menelan, maka kemungkinan penyebabnya adalah sinusitis akut maupun kronik, pembesaran adenoid, alergi, dan tumor yang membatasi gerak mulut dan rahang.

Produksi liur dikategorikan sebagai sialorrhea jika produksi liur sampai menetes keluar mulut atau ngiler tanpa disengaja, atau perlu membuang ludah berulang-ulang, atau memerlukan tissue atau lap khusus untuk menyerap air liur yang terus keluar. (*)

Sakit Kepala saat Berpuasa, Begini Mengatasinya

Ilustrasi. (Foto: harian10.blogspot.com)
Ilustrasi. (Foto: harian10.blogspot.com)

 

Apotek Stasiun – Bulan Ramadan adalah saatnya untuk menyucikan diri. Ibadah puasa sebulan penuh pun akan diganjar dengan pahala yang berkali lipat jika dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh. Tapi, bagaimana kalau rasa pusing atau sakit kepala menyerang saat puasa?

Dilansir dari health24.com, sakit kepala itu bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti perubahan pola tidur, rasa stres atau tertekan saat menjalani puasa, hipoglisemia, dan menghentikan konsumsi kafein (untuk Anda para pecinta minuman yang mengandung kafein).

Sakit kepala itu biasanya bermula pada siang hari atau sore hari setelah buka puasa. Orang-orang yang sudah sering merasa sakit kepala di luar bulan Ramadan cenderung akan lebih sering mengalami sakit kepala saat bulan Ramadan.

Dr. Elliot Shevel ketua dari South African Headache Society mempunyai kabar baik. Kabar baiknya adalah bahwa kita bisa mengatasi rasa sakit kepala kita tanpa harus membatalkan puasa.

Bagi Anda yang terbiasa mengonsumsi minuman berkafein setiap harinya, puasa dan menghentikan konsumsi kafein seketika bisa membuat Anda merasa sakit kepala.

Anda bisa mengatasinya dengan cara minum air putih yang cukup. 75 persen lebih otak manusia itu mengandung air, jadi saat sahur dan buka puasa, cukupi kebutuhan air untuk tubuh Anda dengan cukup.

Hipoglisemia atau gula darah rendah juga bisa memicu sakit kepala di sejumlah orang. Bagaimana caranya agar bisa menjaga gula darah tetap stabil dan normal saat bulan puasa?

Memilih menu sahur dengan kandungan gula darah yang sedikit atau rendah bisa mencegah diri Anda terkena sakit kepala di siang hari. Jika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula saat sahur, gula darah Anda akan meningkat tajam dan langsung merosot seketika, akibatnya Anda bisa merasa pusing atau sakit kepala.

Agar bisa terhindar dari pusing atau sakit kepala, hindari faktor pemicunya. Pada umumnya, pemicu sakit kepala itu antara lain stres, kurang tidur, dan penahanan terus-menerus zat dalam tubuh yang secara normal seharusnya dikeluarkan (retensi cairan).

Saat bulan Ramadan, bersikaplah tenang dan lakukan semua ibadah dengan niat yang baik serta sungguh-sungguh. Jika rasa sakit kepala itu sudah terasa sangat menyiksa, segera berkonsultasi dengan dokter dan dapatkan perawatan yang tepat. (*)

Add to cart